Flame

Seni Tari


SENI TARI



A. Pengertian Tari


1. Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta

2. Soedarsono menyatakan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah

3. Soeryodiningrat menyatakan bahwa tari merupakan gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari

Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh

4. Kamala Devi Chattopadhyaya Seorang kritikus dan seniman India, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan tampak mengarah pada bentuk-bentuk tertentu.

5. Corry Hartong Menurut Corry Hartong, tari ialah gerakan yang berbentuk dari ritmis dari badan di dalam ruang.

Tari merupakan perpaduan antara wiraga,wirasa,dan wirama atau seni yang dihasilkan dari gerak mimic dan enak dipandang, umumnya tariannya diiringi dengan musik

B. Bentuk Penyajian Tari

1. Tari Tunggal

Tari yang dimainkan oleh seorang orang penari

2. Tari Berpasangan

Tari yang dimainkan lebih dari satu orang dan harus ada unsur saling melengkapi

3. Tari Massal

Tari yang dimainkan oleh lebih dari satu orang tanpa ada unsur saling melengkapi

4. Drama Tari

C. Unsur unsur Seni Tari

Tari memiliki unsur dasar tersendiri yang meliputi tiga aspek, antara lain:

1.    Wiraga, yaitu dasar keterampilangerak dari bagian fisik/tubuh penari, di antaranya gerakan jari-jari tangan,pergelangan tangan, siku-siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala, lutut, mulut, jari-jari kaki, dada, perut, pinggul, biji mata, alis dan pergelangan kaki.

2.    Wirama, yaitu suatu pola pengaturan dinamika untuk mencapai gerakan yang harmonis seperti aksen dan tempo tarian. Wirama terbagi menjadi dua, yaitu wirama tandak dan wirama bebas.

3.    Wirasa, yaitu tingkatan penjiwaan dan penghayatan dalam tarian yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah penari sehingga melahirkan keindahan, seperti halus, lembut, sedih, gembira, dan Iain-Iain.Agar gerakan dalam tarian terlihat lebih indah, maka diperlukan unsur-unsur pendukung terhadap tarian tersebut.

D. Unsur unsur pendukung seni

Unsur-unsur pendukung tariterdiri dari gerak, properti, iringan, tata busana/ kostum, dan tata pentas/panggung.

1.    Gerak

Unsur pokok tari adalah gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh(gerak bagian kepala,kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian,olahraga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari.Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembutdan mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putra dan tari putri.

Gerak dapat dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan imajinatif.

a.    Gerak imitatif adalah gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.

b.    Gerak imajinatif adalah gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.

c.    Gerak maknawi adalah  gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.

d.    Gerak murni adalah gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mempunyai unsur keindahan atau estetika.

2.    Properti

Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnyadapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk  harapan tari secara baik, agar kesan garapan tari akan lebih sempurna.Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik danbenar. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan properti  tari secara mendasar menentukan penguasaanketerampilan penari secara pokok.Kualitas penguasaan penari atas properti tari yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yangdibutuhkan dalam format garapan tari yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya.Properti yang sering digunakan antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat,keris, cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.

3.    Iringan

Iringan dalam tari adalah pasangan yang serasi dalam membentuk kesansebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis.Musik yang dinamis dapat menggugah suasana sehingga mampu membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh karenanya tari tersebut komunikatif.

4     Tata Busana/Kostum

Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir didalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata busana/kostum.Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranandalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain.Tata busana untuk keperluan pementasan tafi biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuat busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada di sekitar kita, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan busana tari. Dalam tari tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana adat setempat.

5    Tata Pentas/Panggung

Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik,namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yangterkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting.Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka.

Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium.

Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan.

Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandan

E. Prinsip Tari

Terdapat beberapa prinsip dasar darisebuah tarian yang penting untuk diketahui, yaitu:

1. Harmoni

Harmoni atau keselarasan, keselarasanantara gerak, lagu, dan gerak tarian antara penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.

2. Keutuhan

Kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang memiliki keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Tari adalah pertunjukan yang bermaksud menyampaikan suatu pesan tanpa kata, hanya melalui mimik,gerak, lagu, dan tata busana. Oleh karenanya semua faktor yang harus ada didalam sebuah tarian harus terangkai dengan lengkap dan utuh.Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan yang mengaitkan satu unsur dengan usur lainnya sehingga berakhir pada sebuahtujuan yang sama, kesatuan dan keutuhan sebuah karya seni tari adalah:

– Ide atau gagasan

– Tema

– Desain/motif gerak

– Dinamika iringan tari

– Dinamika rangkaian motif gerak

– Desain rias

– Desain busana

*.Ide/Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus jelas akar sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan mudah ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadipola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki keterkaitan dengan tema tadi.

*.Gerak tari harus menimbulkan kesan karakter tertentu agar kreativitas pemilihan iringan tari jelas menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya.

*.Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap bagian pola gerak. Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak.

*.Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari.

3. Keseimbangan

Harus ada kesimbangan antara peran dan pemain, lagu dan gerak, waktu dan lama pertunjukan. Sehingga pesan daritarian dapat tersampaikan dengan baik. Keseimbangan yang dimaksud adalah proporsional dalam mengolah dimensi ruang, waktu, tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atauarena pentas. Begitu pula dengan desain pola lantai kedudukan penari, durasi waktu penyajian seimbang dengan tema tarian, tidak bertele-tele seperti mengungkapkan sesuatu yang terlalu berbelit-belit. Harus proporsional menggunakan tenaga karena jika semua gerakan menggunakan tenaga yang kuat, akan menguras keringat penari dan melelahkan penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar